Posting kali ini suka saya berkongsi sebuah syair arab yang diterjemah dalam Bahasa Melayu. Dipetik dari kitab 'Tarbiyyatul Aulad' karangan ulama' tersohor Abdullah Nasih Ulwan.
Setiap kejadian,
Bermula dari pandangan,
Dan api neraka yang membakar,
Bermula dari kejahatan yang amat kecil.
Berapa banyak satu pandangan,
Menusuk hati insan yang memandang,
Bagai tusukan anak panah,
Tanpa busur,
Tanpa senar.
Selagi seseorang mengangkat matanya,
Memandang suatu kelembutan,
Dia berada di tepi jurang,
Suatu bahaya.
Menyenangkan matanya,
Namun membahayakan hatinya,
Tanpa mengucapkan selamat datang dengan kegembiraan,
Ia kembali dengan membawa bahaya...
Bermula dari pandangan,
Dan api neraka yang membakar,
Bermula dari kejahatan yang amat kecil.
Berapa banyak satu pandangan,
Menusuk hati insan yang memandang,
Bagai tusukan anak panah,
Tanpa busur,
Tanpa senar.
Selagi seseorang mengangkat matanya,
Memandang suatu kelembutan,
Dia berada di tepi jurang,
Suatu bahaya.
Menyenangkan matanya,
Namun membahayakan hatinya,
Tanpa mengucapkan selamat datang dengan kegembiraan,
Ia kembali dengan membawa bahaya...
Sajak ini bertepatan dengan firman Allah s.w.t:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat ".
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.
-An-Nur (24) : 30,31.-
Nota: Sulitnya menundukkan pandangan namun di situlah terletaknya kemanisan iman..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan